Minggu, 06 Oktober 2019

self 01

Hari ini entah sudah keberapa kalinya dalam hidupku, aku menuliskan banyak hal yang ingin aku lakukan banyak hal yang ingin aku perbaiki etahlah. tapi aku rasa aku tak boleh menyerah karena menyerah artinya kita mati meyerah artinya tak ada perubahan, satuhal yang harusnya aku lakukan adalah bersyukur atas banyak sekali nikmat Tuhan yang Ia berikan padaku, hari ini entah keberapa kalinya aku melakukan kesalahan yang sama lagi lagi dan lagi tapi dengan rahmatNya aku masih bangun aku masih bernafas membuka mata dan berpikir kemabali terimakasih Tuhan. 

Skripsi
adalah sebuah tugas  akhir yang harus dikerjakan para mahasiswa sebagai syarat untuk kelulusan. situasi ini mungkin bukan cuma aku yang mengalami tapi juga semua orang yang sedang mengerjakan skripsi atau tugas-tugas akhir. Mereka juga mengalami hal serupa entah bagaiman untuk memulai mengerjakan skripsi itu begutu sulit untuk membaca buku itu begitu sulit waktu selalu berlalu dan semuanya berlalu mungkin ini hampir satu tahun setelah aku lulus sidang UP tapi belum juga mulai melanjutkannya, aku malah berpikir untuk mengganti judulnya karena aku merasa ini sangat sulit karena itu aku mengganti judul skripsiku, ini sudah sangat lama aku dengar dosen pembimbinganku sudah tak lagi jadi dekan dan situasi dikampus sekarang sudah berubah entah bagaimana sekarang untuk ke kampus saja rasanya sulit entah karena malu atau karena tidak ada tantangan. Aku sering mendengar kalau mahasiswa yang susah lulus itu akibat dari dosennya yang killer susah ditemui dll, tapi aku berbeda dopen ku memang killer tapi dia baik dan perhatian dan aku sama sekali tidak terganggu akan ke killerannya dia aku baik baik saja, dia juga mudah dihubungi justru akulah yang memulai semua ini akulah yang sangat malas sangat tidak punya semagat etos kerja atau papun itu yang membuat skripsiku molor hampir satu tahun, mungkin tahun depan adalah tepat satu tahun aku membiarkan skripku tertidur dirak buku atau mungkin sudah berjamur di laptopku, oh Tuhan aku benar-benar merasa sangat buruk sangat buruk mengapa aku seperti ini apa yang terjadi pada diriku? kemana aku yang dulu begitu semangat untuk kuliah tak peduli dengan biaya yang harus aku keluarkan tak peduli dengan lelahnya aku pulang kerja naik kereta untuk bisa kuliah kemna semua itu? kenapa aku seperti tertidur lama dan tak ingin bangun, aku terus berpikir mengapa semua ini terjadi padaku. lalu aku mulai menemukan beberapa hal dalam diriku yang membuat aku seperti ini tapi kalau ini memang benar karena hal itu aku merasa sangat lemah sangat bodoh dan tidak berdaya aku sangat malu sangat malu. padahal tempat kerjaku adalah tempat kerja yang sangat nyaman mereka bergitu mendukung segala hal yang menyangkut pendidikan bahakan aku pernah meminta hari libur di hari kerja setiap seminggu sekali dan sebgai gantinya aku akan bekerja dihari sabtu untuk mengganti hari yang tidak masuk itu dan itu dikabulkan aku juga meminta ijin untuk melakukan penelitian di tempatt kerja itu juga diijinkan, jam kerjaku juga normal aku tidak dipaksa untuk lembur tidak ada target meskipun ada target tapi perusahaan tidak mengpushku dengan keras atau aku dimarahi atau dimaki-maki kalau targetku tidak tercapai itu sama sekali tidak pernah ini adalah dari diriku semua kemalasan ini bersumber dari diriku yang menyedihkan ini, apa karena kesedihan atau kekecewaanku pada diriku? entah aku tak tahu, aku terus berpikir sampai pada titik dimana aku mengumpulkan semua alasan alasan ku mengapa aku harus lulus mengapa nilai-nilaiku dulu harus bagus. 

Baik aku akan bercerita 

Dulu ketika semester 2 aku kuliah aku bertemu dengan seseorang kami tidak sengaja bertemu di rumah teman ku, dia baru datang dia sangat wangi aku bahkan dapat mencium wanginya hingga puluhan kilo meter (lebay) kami ngobrol dia sangat menyenangkan dia menceritakana banyakhal ku pikir kami nyambung sampai kami bertukaran FB, dari situ kami saling inbox dan titik...... dimana ah aku tak sanggup mengingatnya karena sekarang perasaanku kacau ketika mengingat hal itu. saat ku pikir dia benar-benar adalah apa yang aku inginkan tapi untuk saat ini tidak mungkin kami maju ketahap serius maka aku putuskan utuk mengakhiri semua dan membuat komitmen bersama sepertinya dia tak mengerti apa yang ku maksud kupikir lama kelamaan juga dia akan mengerti.  aku lihat dia sangat pintar dan karena itu aku juga harus pintar nilaiku harus bagus haru lebih baik agar aku bisa cocok bersama dia karena itu aku tak perduli meski lelah aku tetap melanjutkan kuliah memperbaiki nilai nilaiku yang jeblok aku tak perduli aku tak pernah bolos kuliah meski sangat jauh aku terus maju, tapi selama ini ternyata aku salah komitmen itu hanya ada dalam kepala ku saja ternyata pesan yang ingin aku sampaikan padanya saat itu tidak sampai mungkin ini masalah keyakinan dimana aku yakin sedangkan dia tak pernah meyakini apapun entah aku tak mengerti, mengetahui bahwa dia telah bersama yang lain membuatku merasa kecewa dan sedih, bukan bukan karena dia tapi ini karena aku; aku yang bodoh aku yang terlalu berharap padahal berharap pada manusia adalah sebuah kesalahan aku benci pada diriku yang bodoh lemah. Hari itu aku menyesalai semuanya semua impian yang pernah aku bayangkan rasanya seperti sebuah asap yang terbang kelangit lalu hilang, aku memasang senyum bodoh di wajahku pada temanku yang pertama memberi tahu ku lalu aku melihat sendiri semuanya, hari itu aku sama sekali tidak merasakan apapun hanya terdiam aku tak menangis tidak sama sekali aku hanya terdiam udara disekitarku sesak aku hanya diam aku mengalihakan semua obrlah pada hal lain aku mengatakan pada mereka hal-hal yang memperlihatkan betapa aku tidak tersakiti dan aku bersyukur karena dia telah menemukan oranglain hari berlalu dan berlalu aku semakin sering melihat dia dengan yang lain di media sosial dan aku melewatinya aku tak perduli namun hal aneh terjadi padaku aku merasa sulit untuk mengerjakan tugasku rasanya sangat malas lalu aku bertanya mengapa mengapa? ah ini bukan karena hal itukan? mungkin aku sebodoh dan selemah itu bukan ini bukan tenatang hal itu ini hanya diriku yang tidak konsisten lama kelamaan ini benar2 parah mengapa aku begitu malas? tidak... ini semua hanya pembelaan ku ini semua hanya alasan yang aku buat agar aku tak terlalu bersalah. sudahlah aku ingin mengakhiri semua pertanyaan dalam kepalaku sekarang juga, aku harus memperbaiki semuanya mulai dari niatku yang ternyata salah selama ini dan semua komitmen yang akan aku tulis nantinya aku akan memperbaiki semuanya. 

aku ingin memberi tahu mu; terimakasih telah hadir dalam ceritaku memberikan aku warna yang bisa aku ceritakan pada yang lain memberi aku rasa berharga dan kenangan. aku beridoa semoga kau bahagia dan aku juga bahagia semoga ketika bertemu nanti aku bisa menyapamu lebih dulu dan bertanya kabarmu dengan hati yang riang tanpa beban. 

by : Mono_krom92